Selasa, 08 Januari 2013

Mahasiswa trendsetter style "awul-awul"


Awul-awul menjadi tren tersendiri bagi mahasiswa saat ini. Awul-awul adalah tempat belanja baru bagi remaja yang menjual aneka barang-barang bekas. Mulai dari celana, baju, sepatu,dan lain-lain. Keadaan dari barang yang dijual di awul-awul beraneka ragam. Mulai dari yang masih bagus kualitasnya sampai yang buluk sekalipun ada di awul-awul. Jangan bayangkan tempat belanja yang bersih, ber-AC, dan nyaman. Kita harus menyiapkan penutup muka atau slayer untuk menghindari debu.

Mahasiswa sebagai pencitraan anak muda biasanya selalu ingin tampil beda, dan awul-awul menjadi salah satu alternatif style diri mereka. Dengan awul-awul mereka tak menjadi follower tapi mereka ingin jadi trendsetter di lingkungannya. Mereka lebih percaya diri dan nyaman dengan kepersonalan baju yang dikenakan. Ketunggalan kualitas dengan harga relative rendah menjadi salah satu aspek mahasiswa menjatuhkan pilihan terhadap awul-awul. Kantong mahasiswa sesuai dengan harga pakaian di awul-awul sehingga tidak jadi beban bagi mahasiswa, untuk tetap fashionable tanpa menguras saku lebih dalam.

Range harga barang-barang di awul-awul berkisar Rp 5.000-Rp 100.000-an. Ini yang membuat remaja suka hunting baju di awul-awul. Jika kita teliti memilih, kita akan dapat barang yang bagus dengan harga super murah. “ Aku suka beli baju di awul-awul. Karena harganya murah banget. Lagian sekarang kan gaya vintage happening lagi.” Ungkap Nadia (22) pelajar SMU di Yogyakarta.

Memilih baju di awul-awul memang butuh kesabaran yang ekstra. Fenomena ini sebenarnya sudah menjadi tren dikalangan remaja luar jogja, seperti Bandung dan Jakarta. “Aku dan temen-temen hobi banget cari baju bekas di pasa gede bage.” Ujar Citra (20) remaja asal bandung yang sedang liburan ke Yogyakarta pada saat itu.

Menurut Arief (23) penjaga stand awul-awul di Pasar Sekaten mengaku bahwa banyak pemilik butik-butik yang mencari baju disini dan menjual lagi dalam packaging yang lebih bagus. “ Biasanya mereka (pemilik butik) suka cari disini. Habis itu mereka cuci lagi dan dijual.” Arief menambahkan baju-baju yang dijual di awul-awul Pasar Sekaten ini berasal dari berbagai daerah bahkan ada yang dari luar negri, seperti Korea.  


Omset dari awul-awul sendiri sekitar Rp 3.000.000 per hari. Omset yang sangat besar. Namun diakui Arief, menyewa stand di Pasar Sekaten tergolong cukup mahal. Harga sewanya adalah Rp 15.000.000 selama acara berjalan.

 Beberapa tips jika ingin berbelanja di awul-awul adalah datanglah pada akhir acara. Karena biasanya mereka akan membanting harga lebih murah dari biasanya. Gunakan kain penutup wajah agar kita tidak sesak nafas. Karena biasanya tempat awul-awul itu berdebu. 

by : Hanum Fauzia (153100273)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar